Contoh Kultum Tentang Memanfaatkan Waktu
Dzikr.web.id | Pada artikel ini saya akan berbagi seputar contoh kultum tentang memanfaatkan waktu. Dimana waktu merupakan hal yang istimewa yang perlu diperhatikan manusia. Oleh sebab itu sangat bagus jika ia dijadikan tema kultum.
Bagi
kamu yang lagi dapat tugas kultum dan belum kepikiran tema apa yang akan kalian
sampaikan, bisa menggunakan tema kultum tentang waktu ini. Karena ia cocok di
segala kesempatan, baik kultum disekolah, dikantor, dimasjid, dan lain
sebagainya.
Ia
juga sesuai untuk semua kalangan, baik remaja, dewasa, dan orang tua. Karena
ada beberapa tema yang hanya cocok disampaikan dikalangan remaja saja, dan
tidak cocok di kalangan para orang tua, begitu juga sebaliknya ada yang cocok
dikalangan para orang tua saja dan tidak cocok dikalangan remaja. Langsung saja
berikut ini contoh kultum tentang memanfaatkan waktu.
Memanfaatkan Waktu
الْحَمْدُ لِلَّهِ بِنِعْمَتِهِ
تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، أَمَّا بَعْدُ
قال الله تعالى : وَالْعَصْرِ .
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (سورة العصر:
1-3)
Para hadirin yang dirahmati Allah
ta’ala, marilah kita sama-sama memuji dan bersyukur kepada Allah ta’ala atas
segala hal yang Allah anugerahkan kepada kita semua, Dialah Dzat yang maha
kuasa atas segala sesuatu, jika Dia berkehendak, maka sesuatu itu pasti
terjadi. Sholawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi kita Muhammad
shallallahu alaihi wasallam, Nabi yang penuh kasih sayang terhadap umatnya yang
kelak pada hari kiamat kita mengharap syafaatnya.
Para hadirin yang berbahagia……….
Di dalam al Qur’an, seringkali
Allah ta’ala bersumpah dengan waktu, baik itu waktu dhuha, waktu ashar, waktu
malam, waktu siang, dll. Sebagaimana firman-Nya berikut ini:
وَالْعَصْرِ (سورة العصر: 1)
Artinya: “demi waktu” (Qs.
Al-Ashr:1)
وَالضُّحَى . وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى (سورة
الضحى: 1-2)
Artinya: “demi waktu dhuha, dan
demi waktu malam apabila telah sunyi (gelap)” (Qs. Ad-dhuha:1-2)
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى . وَالنَّهَارِ إِذَا
تَجَلَّى (سورة الليل: 1-2)
Artinya: “demi waktu malam apabila
menutupi (cahaya siang). Dan demi siang apabila terang benderang” (Qs. Al-lail:
1-2)
وَالْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ (سورة
الفجر:1-2)
Artinya:”demi waktu fajar. Dan demi
malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr:1-2)
Hikmah dibalik sumpah Allah ta’la
atas waktu menunjukkan bahwa waktu merupakan sesuatu yang istimewa, sesuatu
yang penting yang harus kita perhatikan.
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam pernah bersabda bahwasanya diantara nikmat yang sering dilalaikan
manusia adalah nikmat waktu.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ
النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ (رواه البخاري)
Artinya: “Dua kenikmatan yang
sering dilalaikan manusia adalah nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang”(HR
Bukhari)
Oleh sebab itu pantaslah Allah
ta’ala banyak bersumpah dengan waktu agar kita senantiasa memanfaatkannya
dengan baik. Karena jika kita telah kehilangan suatu waktu, maka kita tidak
bisa mengulanginya. Dan pada hakikatnya hidup kita adalah kumpulan dari
waktu-waktu.
Jika telah berlalu sekeping waktu
dalam hidup kita, maka sudah tidak bisa diulang kembali. Orang tua tidak akan
bisa kembali kemasa muda, orang muda tidak bisa kembali kemasa kecil, yang
hidup sekarang tidak bisa kembali kemasa Rasulullah hidup, dll.
Oleh sebab itu mari pergunakan
waktu sebaik-baiknya. Gunakan untuk hal-hal yang produktif yang menghasilakn
manfaat bagi kita di dunia dan di akhirat. Hindari melakukan hal-hal yang
kurang bermanfaat seperti nongkrong-nongkrong membicarakan hal-hal yang tidak
penting, lebih-lebih sampai larut malam. Main game sampai lupa waktu,
lebih-lebih menjadikannya melupakan yang wajib seperti shalat lima waktu. Dan
masih banyak hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya yang perlu kita hindari yang
tidakbisa saya sebut satu persatu disini.
Cukuplah sabda Rasulullah berikut
ini sebagai motivasi bagi kita untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan
menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat.
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا
لَا يَعْنِيهِ (رواه ابن ماجة)
Artinya: “Diantara tanda
kesempurnaan islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat
baginya” (HR Ibnu Majah)
Begitu juga atsar sahabat Ibnu Umar
radiyallahu anhuma:
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ
الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ
صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ (رواه البخاري)
Artinya: “Jika engkau berada
diwaktu sore, maka janganlah menunggu waktu pagi (untuk beramal), dan jika
engkau berada diwaktu pagi, maka janganlah menunggu waktu sore (untuk beramal),
manfaatkan waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu dan manfaatkan waktu
hidupmu untuk keperluan setelah engkau meninggal” (HR Bukhari)
Perkataan Sahabat diatas
mengajarkan kepada kita untuk bergegas melakukan kebaikan, jangan sampai waktu
kita terbuang sia-sia. Disisi lain kita tidak tahu berapa jatah umur kita di
dunia, boleh jadi 10 hatun , 20 tahun, 30 tahun, 50 tahun, ataukah baru
dilahirkan setelah satu jam sudah dipanggil oleh Allah ta’ala.
Oleh sebab itu ketika masih ada
kesempatan untuk beramal, untuk berbuat baik, maka mari kita gunakan sebaik
baiknya, jangan sampai setelah meninggal dunia, setelah mengetahui hakikat alam
akhirat sebenarnya, kita menyesal dan ingin kembali lagi kedunia untuk beramal.
Karena hal itu sia-sia dan mustahil. Sebagaimana dikisahkan dalam al Qur’an
bahwa orang-orang yang berdosa meminta dikembalikan kedunia untuk beramal.
رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا
نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (سورة السجدة :12)
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah
melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan
mengerjakan amal shaleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin” (Qs.
As sajdah:12)
Para hadirin dan hadirat yang
dirahmati Allah ta’ala, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat bagi saya pribadi dan kepada jamaah sekalian, akhirul kalam
billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah contoh kultum tentang
memanfaatkan waktu, mudah bukan?. Meskipun ringkas namun isinya padat dan jelas
dan kaya akan dalil-dalil baik dari al Qur’an maupun hadits.
Posting Komentar untuk "Contoh Kultum Tentang Memanfaatkan Waktu"