Contoh Kultum Singkat Tentang Bersyukur
Dzikr.web.id | Pada artikel ini saya akan membahas seputar kultum singkat tentang bersyukur. Bagi kalian yang lagi mendapat tugas membawakan kultum, atau yang akan mengikuti perlombaan, namun masih bingung tema apa yang akan dibawakan, kalian bisa pertimbangkan tema ini.
Karena bersyukur merupakan sesuatu yang sangat
penting, dimana dengan bersyukur maka kita terhindar dari berbagai penyakit
hati seperti tamak, rakus, iri, dengki, dan lain sebagainya.
Kalian juga bisa memakai naskah yang akan saya tulis berikut ini, jika memang kalian belum bisa menyusun sendiri materi kultum.
Pentingnya Bersyukur
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ
رَبُّنَا وَيَرْضَى، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، أَمَّا بَعْدُ
قال الله تعالى : وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (سورة ابراهيم : 7)
Segala puji dan syukur milik Allah ta’ala
atas segala hal yang telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat
sehat, nikmat iman dan islam, keluasan rizki, dan umur yang panjang. Sholawat
serta salam atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya,
sahabatnya, dan umatnya yang senantiasa berpegang teguh terhadap ajarannya.
Kelihatannya syukur merupakan hal mudah dilakukan,
namun pada kenyataannya syukur merupakan hal yang sulit dilakukan. Bahkan
syukur yang tingkatannya paling ringan
yakni dengan mengucapkan hamdalah saja banyak manusai yang sulit
melakukannya, lebih-lebih syukur dalam bentuk perbuatan. Oleh sebab itu Allah
berfirman dalam al qur’an bahwa hanya sedikit dari manusia yang bersyukur.
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ (سورة يوسف : 38)
Artinya: “Akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (Qs. Yusuf:
38)
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ
قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (سورة المؤمنون : 78)
Artinya:
“Dan Dialah yang menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan, dan
hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur” (Qs. Al Mukminun: 78)
وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا
يَشْكُرُونَ (سورة النمل : 73)
Artinya:
“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar (yang
diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya”
(Qs. An-Naml: 73)
Ketiga ayat
diatas merupakan perwakilan saja dari banyaknya ayat yang mengungkapkan tentang
sedikitnya manusia yang bersyukur, karena selain ketiganya masih banyak ayat
yang serupa dengannya.
Ayat-ayat
diatas sudah memberigambaran kepada kita bahwa memang pada dasarnya sifat
manusia adalah sulit untuk bersyukur. Artinya mereka mempunyai sifat yang tamak
terhadap segala hal, jika diberi rizki berupa gaji senilai 10 juta perbulan
misalnya, maka bukannya mereka merasa cukup dengan uang segitu, akan tetapi
justru mereka meresa bahwa nilai tersebut adalah kecil dan selalu ingin
mendapatkan yang lebih dari itu.
Padahal
bersyukur merupakan kebutuhan seorang hamba terhadap Tuhannya, bukan sebaliknya
Tuhan yang butuh syukur dari hamba-Nya. Karena akibat syukur akan kembali
kepada para pelakunya, bukan kepada orang lain, sebagaimana Allah berfirman:
وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ
رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (سورة النمل : 40)
Artinya: “Barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya tuhanku maha kaya lagi maha mulia” (Qs. An-Naml:40)
لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (سورة ابراهيم :
7)
Artinya: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim:7)
Sudah sangat jelas bahwa orang yang
bersyukur itu untuk kebaikan dirinya sendiri, dan Allah tidak butuh syukur
hamba. Begitu juga orang yang bersyukur akan Allah tambah baginya nikmat, dan
barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya azab Allah amat pedih.
Dengan bersyukur, hati menjadi tenang,
karena tidak akan membanding bandingkan dirinya dengan orang lain. Ia selalu
bersyukur dan merasa cukup atas apa yang ada pada dirinya. Berbeda dengan orang
yang tidak bersyukur, ia selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya, ia selalu
melihat keatas.
Artinya melihat orang-orang yang
kondisinya lebih baik darinya, seraya ingin menggapai atau mendapatkan yang
semisalnya. Akhirnya tidak sedikit yang menghalalkan segala cara agar
mendapatkan apa yang ia mau. Itulah akibat dari tidak bersyukur atas apa yang
dimiliki.
Cukup sekian kultum tentang bersyukur yang
dapat saya sampaikan, semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bersyukur dan
dijauhkan dari sifat kufur nikmat, billahi fii sabilil haq, fastabiqul khairat,
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Posting Komentar untuk "Contoh Kultum Singkat Tentang Bersyukur"