Ceramah Tentang Macam-Macam Sholat Fardhu
Dzikr.web.id | Berikut ini adalah contoh ceramah singkat tentang macam-macam sholat fardhu. bagi kalian yang sedang mencari bahan untuk kultum, kalian bisa menggunakan contoh ceramah ini sebagai referensimu untuk tampil. langsung saja simak berikut ini:
Ceramah Tentang Macam-macam Sholat Fardhu
Puji syukur kehadirat Allah ta'ala atas limpahan berbagai nikmatnya kepada kita semua, shalawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya yang tetap berpegang teguh terhadap ajarannya.
jamaah semuanya yang dirahmati Allah....
Shalat adalah salah satu dari 5 rukun islam. Seseorang tidak dikatakan beragama islam apabila ia tidak meyakini kewajiban shalat dan mengerjakannya. Rasulullah bersabda:
عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال"سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:"بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله، وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت، وصوم رمضان" رواه البخاري ومسلم.
“Dari abu abdurrahman abdullah bin umar bin
khattab radhiyallahu anhuma, dia berkata: Saya mendengar rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara,yaitu bersaksi
bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bersaksi bahwa
nabi muhammad adalah utusan Allah, dan mengerjakan shalat, dan membayar zakat,
dan melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan ramadhan.(HR.BUKHARI MUSLIM)”
Macam-macam sholat fardhu
Di dalam islam, sholat terbagi menjadi 2, yaitu shalat wajib dan sholat sunnah. Adapun yang akan saya bahas pada artikel ini adalah tentang shalat wajib. Bagi seorang muslim, ia diwajibkan untuk menunaikan shalat sehari sebanyak lima kali. Yaitu shalat subuh, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat magrib, dan shalat isyak. Rasulullah bersabda :
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي مَاذَا
فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ؟ قَالَ: «الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ إِلَّا
أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا (رواه ابن خزيمة)
“sahabat rasulullah
bertanya: wahai rasulullah, beritahukanlah kepadaku shalat apa yang Allah
wajibkan kepadaku? Beliau bersabda: shalat 5 waktu, selain itu adalah shalat sunnah.(HR.ibnu
khuzaimah)”
Sholat fardhu selain sholat lima waktu
Selain shalat lima waktu, ada lagi shalat yang wajib dikerjakan oleh kaum muslimin, yaitu shalat jum’at. Shalat jum’at merupakan kewajiban khusus bagi kalangan laki-laki dari kaum muslimin, adapun perempuan tidak diwajibkan melaksanakannya. Shalat jum’at dikerjakan sekali selama sepekan, yaitu di tengah hari pada hari jum’at. Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ
لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا
الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (الجمعة : 9)
“wahai orang-orang yang
beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari jum’at, maka
segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. Al Jumu’ah: 9)”
Jumlah rakaat sholat fardhu
Setiap shalat fardhu, memiliki jumlah rakaat
yang beragam, ada yang 2 rakaat, ada yang 3 rakaat, dan ada yang 4 rakaat.
قلَ
ابْنُ الْمُنْذِر: أَجْمَعَ أَهْلُ الْعِلْمِ عَلَى أَنَّ صَلَاةَ الظُّهْرِ
أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ يُخَافَتُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ، وَيُجْلَسُ فِيهَا
جَلْسَتَيْنِ فِي كُلِّ مَثْنَى جِلْسَةٌ لِلتَّشَهُّدِ، وَأَنَّ عَدَدَ صَلَاةِ
الْعَصْرِ أَرْبَعًا كَصَلَاةِ الظُّهْرِ لَا يُجْهَرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ،
وَيُجْلَسُ فِيهَا جَلْسَتَيْنِ فِي كُلِّ مَثْنَى جِلْسَةٌ لِلتَّشَهُّدِ،
وَأَنَّ عَدَدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ ثَلَاثًا يُجْهَرُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ
الْأُولَتَيْنِ مِنْهَا بِالْقِرَاءَةِ وَيُخَافَتُ فِي الثَّالِثَةِ، وَيُجْلَسُ
فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَتَيْنِ جِلْسَةٌ لِلتَّشَهُّدِ وَفِي الْآخِرَةِ
جِلْسَةٌ، وَأَنَّ عَدَدَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ أَرْبَعًا، يُجْهَرُ فِي
الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَتَيْنِ مِنْهَا بِالْقِرَاءَةِ، وَيُخَافَتُ فِي الْأُخْرَيَيْنِ
وَيُجْلَسُ فِيهَا جَلْسَتَيْنِ كُلَّ مَثْنَى جِلْسَةٌ لِلتَّشَهُّدِ، وَأَنَّ
عَدَدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ يُجْهَرُ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ
وَيُجْلَسُ فِيهَا جَلْسَةً وَاحِدَةً لِلتَّشَهُّدِ هَذَا فَرْضُ الْمُقِيمِ،
فَأَمَّا الْمُسَافِرُ فَفَرْضُهُ رَكْعَتَيْنِ إِلَّا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ
فَإِنَّ فَرْضَ الْمُسَافِرِ فِي صَلَاةِ الْمَغْرِبِ كَفَرْضِ الْمُقِيمِ
(الأوسط: 2/318)
“ibnul mundzir berkata: ahlul ilmi (ulama’)
telah bersepakat bahwa sholat dhuhur berjumlah 4 rakaat, dengan cara mensirkan
(mempelankan) bacaan, dan terdapat 2 duduk tasyahhud (tahiyyat awal dan
tahiyyat akhir), yaitu disetiap 2 rakaat.
Dan jumlah rakaat sholat ashar adalah 4
rakaat seperti sholat dhuhur, dengan cara tidak menjahrkan (mempelankan)
bacaan, dan terdapat 2 duduk tasyahhud (tahiyyat awal dan tahiyyat akhir),
yaitu disetiap 2 rakaat.
Dan jumlah rakaat sholat magrib adalah 3
rakaat, dengan cara menjahrkan (mengeraskan) bacaannya pada 2 rakaat pertama,
dan mensirkan (mempelankan) bacaannya pada rakaat ke-3, dan terdapat 2
tasyahhud didalamnya, yaitu setiap 2 rakaat sekali.
Dan jumlah rakaat sholat isya’ adalah 4
rakaat, dengan cara menjahrkan (mengeraskan) bacaannya pada 2 rakaat pertama
dan mensirkan (mempelankan) bacaannya pada 2 rakaat terakhir. Terdapat 2
tasyahhud didalamnya yaitu setiap 2 rakaat sekali.
Dan jumlah rakaat shalat shubuh adalah 2
rakaat, dengan menjahrkan (mengeraskan) bacaannya serta terdapat satu tasyahhud
didalamnya. Semua keterangan diatas berlaku untuk yang mukim (bertempat),
adapun untuk musafir (yang bepergian) maka kewajibannya hanya 2 rakaat, kecuali
untuk sholat magrib. Yang mana antara mukim dan yang musafir sama-sama wajib
mengerjakan sholat magrib 3 rakaat.
Waktu pelaksanaan sholat fardhu
Sholat fardhu memiliki waktu-waktu khusus
dalam pelaksanaannya. Adapun waktunya, sebagaimana hadits rasulullah berikut
ini:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُولِهِ، مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الْأَوْسَطِ، وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ فَأَمْسِكْ عَنِ الصَّلَاةِ، فَإِنَّهَا تَطْلُعْ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ(رواه مسلم)
“Dari abdullah bin amru,
bahwasanya rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: waktu shalat dhuhur
adalah ketika matahari tergelincir dan bayangan seorang laki-laki sama
panjangnya dengan dirinya selama belum masuk waktu ashar, dan waktu shalat
ashar adalah ketika matahari belum menguning, dan waktu shalat magrib adalah
ketika matahari telah terbenam dan nampak cahaya warna merah di ufuk, dan waktu
shalat isya’ adalah sampai tengah malam, dan waktu shalat fajar adalah ketika
telah terbit fajar sampai sebelum
matahari terbit, apabila matahari terbit, maka jangan mengerjakan
shalat, karena sesungguhnya matahari terbit diantara dua tanduk
syetan.(HR.Muslim)”
Dari hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa
waktu pelaksanaan sholat fardhu adalah sebagai berikut:
Waktu sholat subuh
Waktu sholat subuh dimulai dari terbitnya
fajar, sampai terbitnya matahari.ketika matahari sedang terbit, kita dilarang
mengerjakan sholat subuh, karena sesuai redaksi hadits diatas bahwa matahari
terbit diantara dua tnduk syetan. Ketika kita terlambat bangun, dan ketika
bangun tidur, matahari sedang terbit, maka jangan langsung mengerjakan sholat,
namun tunggulah sebentar sampai matahari meninggi
Waktu sholat dhuhur
Waktu sholat dhuhur dimulai ketika matahari
tergelincir atau condong kearah barat untuk wilayah indonesia dan bayangan
seorang laki-laki sama dengan dirinya(ketika matahari diatas kepala pas). Sedangkan
batas akhir untuk melaksanakan sholat dhuhur adalah sebelum masuk waktu ashar. Yaitu
ketika panjang bayangan sama seperti tingginya badan seseorang.
Waktu sholat ashar
Waktu sholat ashar dimulai ketika panjang
bayangan sama seperti tingginya badan seseorang. Dan batas akhir waktu
pelaksanaannya adalah sebelum matahari menguning.
Waktu sholat magrib
Waktu sholat magrib dimulai ketika matahari
terbenam. Dan batas akhirnya adalah sebelum hilangnya cahaya kemerahan diufuk.
Waktu sholat isya’
Waktu sholat isya’ dimulai ketika cahaya
kemerahan di ufuk telah hilang. Dan batas akhirnya adalah sampai tengah malam. Ini
adalah salah satu pendapat mengenai batas akhir pelaksanaan sholat isya’. Selain
pendapat diatas, masih ada 2 pendapat lagi, yaitu yang pertama batas akhir
pelaksanaannya adalah sampai sepertiga malam pertama. Kemudian pendapat kedua
adalah sampai sebelum terbit fajar.
Intinya waktu mubah untuk melaksanakan shalat isya’ adalah sampai sebelum terbit fajar. Adapun mengenai perbadaan waktu akhirnya apakah sepertiga malam pertama atau tengah malam adalah mengenai waktu utamanya. cukup sekian kultum yang bisa saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
itulah contoh ceramah tentang macam-macam sholat fardhu, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Ceramah Tentang Macam-Macam Sholat Fardhu"