Macam-Macam Hadits Yang Harus Diketahui
Jika
kita menilik ilmu ushul fiqih, yaitu ilmu yang membahas istinbat hukum
(metode penetapan hukum), kita akan dapati bahwa dasar hukum islam adalah al-Qur’an,
hadits, ijma’, qiyas, dan lainnya. Dalam artikel ini saya akan menguraikan
tentang hadits, mencakup pengertiannya, macam-macamnya, contohnya, dan lain
sebagainya.
Pengertian
hadits, khabar, dan atsar
Dalam
kamus al-muhith, disebutkan bahwa hadits (حديث) yaitu sinonim dari khabar (خبر) yang
berarti kabar atau berita. Sebagaimana yang ada di dalam surat an-nazi’at ayat
15:
هَلْ أَتَاكَ
حَدِيْثُ مُوْسَى (النازعات: 15)
Artinya:
“sudahkah sampai kepadamu (hai muhammad) kisah musa (berita tentang musa)”
(Qs.an-nazi’at:15)
Adapun
secara istilah, hadits adalah segala perkataan, atau perbuatan, atau
rekomendasi yang dinisbatkan kepada rasulullah muhammad sallallahu alaihi
wasallam. Adapun versi arabnya adalah:
ما أضيف إلى
النبي صلى الله عليه وسلم من قول أو فعل أو
تقرير أو صفة (مصطفى بن محمد بن سلامة ، التأسيس (مكتبة الحرمين للعلوم
النافعة) ص. 133
Ada
yang berpendapat bahwa khabar (خبر) berbeda dengan hadits (حديث). Menurut mereka,
khabar adalah apa ayang disandarkan kepada nabi dan kepada yang lainnya.
والخبر: ما جاء
عنه أو عن غيره (أبو حفص محمود بن أحمد بن محمود طحان
النعيمي، تيسير مصطلح الحديث (مكتبة المعارف للنشر والتوزيع، 1425) ص. 18
Artinya:
“khabar adalah apa yang datang dari nabi atau dari selainnya. (abu hafs mahmud
bin ahmad bin mahmud thahan an-nuaimi, taisir musthalahil hadits
(maktabah al-ma’arif, 1455 H) h. 18”
Ia
lebih umum dari hadits yang mana hadits khusus untuk segala yang disandarkan kepada
nabi saja. Agar lengkap pembahasan ini, berikut ini saya paparkan juga
pengertian atsar.
Atsar
secara bahasa adalah الشيءبقية yaitu sisa atau bekas sesuatu. Sedangkan
secara istilah adalah sebagai berikut:
وهو ما أضيف إلى الصحابة والتابعين من أقوال أو
أفعال (أبو حفص محمود بن أحمد بن محمود طحان
النعيمي، تيسير مصطلح الحديث (مكتبة المعارف للنشر والتوزيع، 1425) ص. 18
Artinya:
atsar adalah perkataan atau perbuatan yang disandarkan kepada sahabat nabi dan
tabi’in (abu hafs mahmud bin ahmad bin mahmud thahan an-nuaimi, taisir
musthalahil hadits (maktabah al-ma’arif, 1455 H) h. 18”
Suatu
hadits, terdiri atas sanad dan matan. Sanad adalah rangkaian rawi (periwayat hadits), dimulai dari para imam hadits (yang
membukukan hadits) dan berakhir sampai nabi muhammad shallallahu alaihi
wasallam. Sedangkan matan
adalah isi atau redaksi hadits.
Contoh hadits
Hadits
jumlahnya banyak sekali, mencapai ribuan, bahkan ratusan ribu. Disini saya akan
memberikan beberapa contoh hadits lengkap beserta sanadnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ،
فَلْيَغْتَسِلْ»
Artinya: “Telah mengabarkan kepadaku abdullah bin yusuf, ia berka: telah mengabarkan kepadaku malik, dari nafi’, dari abdillah bin umar radiyallahu anhuma: sesungguhnya rasulullah sallallahu alaihi wasallam telah berkata: jika datang kepada salah seorang diantara kalian hari jum’at, maka hendaknya ia mendi.”
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ،
قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ هُرْمُزَ الأَعْرَجُ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: «كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الجُمُعَةِ فِي صَلاَةِ الفَجْرِ
الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ، وَهَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ
Artinya: “Telah mengabarkan kepadaku abu nuaim, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku sufyan, dari said bin ibrahim, dari abdirrahman (ibnu hurmuz al-a’raj), dari abii hurairah radiyallahu anhu, ia berkata: dahulu rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca alif lam mim tanzil (surat assajdah) dan hal ata ‘alal insani hinumminad dahri (surat al-insan) pada sholat fajar dihari jum’at.”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ،
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى
أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ
Artinya: “Telah mengabarkan kepadaku abdullah bin yusuf, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku malik, dari abiz zinad, dari al-a’raj, dari abi hurairah radiyallahu anhu: sesungguhnya rasulullah sallallahu alaihi wasallam berkata: seandainya tidak memberatkan umatku, aku benar-benar akan memerintahkan mereka bersiwak disetiap akan sholat.”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ الجُعْفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ العَقَدِيُّ، قَالَ:
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ
أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ «الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ
شُعْبَةً، وَالحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
Artinya: “Telah mengabarkan
kepadaku abdullah bin muhammad al-ju’fi, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku
amir al-aqadi, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku sulaiman bin bilal, dari
abdullah bin dinar, dari abi shalih, dari abi hurairah radiyallahu anhu dari
nabi shallallahu alaihi wasallam beliau berkata: iman mempunyai tujuh puluh
sekian cabang, dan rasa malu adalah salah satu cabang keimanan.
Semua contoh hadits diatas, adalah
hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhari dalam kitabnya. Lafadz yang berwarna
biru disebut sanad hadits, sedangkan lafadz yang berwarna merah adalah matan
hadits.
Macam-macam hadits
Jangan dikira hadits hanya satu
macam saja, melainkan ia mempunyai banyak macam. Ia diklasifikasikan kedalam
beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:
Macam-macam hadits berdasarkan sampainya kepada kita
Secara umum
hadits terbagi menjadi 2, yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
hadits mutawatir
Yaitu hadits
yang diriwayatkan oleh lebih dari 10 rawi (periwayat hadits) disetiap
tingkatannya.
Yaitu hadits
yang tidak sampai derajat mutawattir. Ia memiliki banyak macam yang akan saya
sebutkan berikut ini.
Macam-macam hadits ahad berdasarkan banyaknya jumlah periwayatnya
1. hadits masyhur
2. hadits aziz
3. hadits gharib
Macam-macam hadits ahad berdasarkan kuat dan dhoifnya
a. hadits maqbul
hadits
mabul adalah hadits yang bisa digunakan untuk berdalil. Ia ada 2 macam, yakni
hadits shahih dan hadits hasan.
1. hadits shahih
Lidzatihi
Lighairihi
2. hadits hasan
Lidzatihi
Lighairihi
b. hadits mardud atau dho’if
hadits
mardud atau dho’if adalah hadits yang tidak bisa digunakan untuk berhujjah. Artinya
ia tidak bisa diamalkan karena mempunyai beberapa sebab.
1. hadits dho’if karena terputusnya
sanad
hadits mu’allaq
hadits mursal
hadits mu’dhal
hadits munqathi’
hadits mudallas
haditsmursal khofi
2. hadits dho’if karena cacatnya
rawi
hadits maudhu’
hadits matruk
hadits munkar
hadits ma’ruf
hadits syad
hadits mahfudz
hadits muallal
hadits mudhtarib
hadits mudraj
hadits maqlub
hadits munqalib
Cukup sekian pembahasan tentang
hadits. Saya akan melanjutkan pembahasan tentang rincian macam-macamnya di
artikel berikutnya. Semoga bermanfaat, wassallamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Referensi:
1. Al-Qur’an
2. Shahih bukhari
3. Taisir musthalah hadits
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Hadits Yang Harus Diketahui"