Kesalahan di Dalam Menuntut Ilmu
Dzikr.web.id | Menuntut
ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi kaum muslimin secara umum, meliputi pria,
wanita, ataupun anak-anak. Sebagaimana rasulullah bersabda didalam sebuah
hadits:
طلب العلم فريضة على كل مسلم(رواه ابن
ماجة 224)
“menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi
setiap muslim.(HR.Ibnu majjah 224)”
Terlebih
lagi ilmu yang berkaitan dengan aqidah dan ibadah, yang mana tidak akan benar aqidah dan ibadah seorang
muslim tanpa mempelajarinya.
وقال الإمام أحمد رحمه الله:" يجب أن يطلب من العلم ما يقوم به
دينه، قيل له مثل أي شيء؟ قال: الذي لا يسعه جهله: صلاته و صيامه، و نحو ذلك" (عبد الله بن صالح الفوزان،حصول
المأمول بشرح ثلاثة الأصول(مكتبة الرشد) ج.1 ص.12)
“Imam ahmad bin
hambal rahimahullah berkata: wajib untuk menuntut ilmu yang dengan ilmu
tersebut, ia mampu menegakkan agamanya, dikatakan kepadanya:ilmu apa contohnya? Dia berkata” yang kebodohannya
tidak menguasainya, ilmu mengenai shalatnya, puasanya, dan lain sebagainya.”
Menuntut ilmu sangat penting bagi kaum muslimin, sehingga Allah
ta’ala menyiapkan segudang keutamaan bagi orang yang mau bersusah payah untuk
menuntut ilmu. Akan tetapi ternyata tidak semua orang bisa mendapatkan
keutamaan tersebut, meskipun telah bersusah payah untuk menuntut ilmu. Didalam
sebuah hadits justru dijelaskan ada seseorang yang susah payah untuk menuntut
ilmu, akan tetapi justru dilemparkan kedalam neraka.
Ternyata yang menyebabkan seseorang tidak bisa mendapat keutamaan
dari menuntu ilmu adalah niatnya yang salah didalam menuntut ilmu. Tidak semua
orang yang menuntut ilmu mempunyai niat lillahi ta’ala. Ada diantara
mereka yang thalabul ilminya diniatkan untuk sesuatu yang lain, misalnya
agar dianggap menjadi seorang yang berilmu, atau justru menuntut ilmunya itu
untuk mencari kelemahan agama islam, ataupun niat-niat yang lain selain lillahi
ta’ala. Padahal syarat diterimanya sebuah amalan adalah niat yang ikhlas lillahi
ta’ala.
Oleh sebab itu Allah mengancam orang yang menuntut ilmu yang tidak
ikhlas lillahi ta’ala dengan berbagai ancaman yang disebutkan didalam
hadits-hadits nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam.
إِنَّ
أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ،
فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟
قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ
قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ
عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ، وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ
الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا
عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ، وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ
الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ:
عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ
أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ،
وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ، وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ،
فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟
قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ
فِيهَا لَكَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ،
فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي
النَّارِ(رواه مسلم 1905)
“Sesungguhnya manusia yang pertama diadili
pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid................, Dan
laki-laki yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan membaca al-qur’an, maka ia
datang dengannya, kemudian diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat yang telah
diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya, Allah ta’ala berfirman: apa yang kamu
kerjakan dengan nikmat-nikmat tersebut? Ia berkata: aku menuntut ilmu, dan
mengajarkannya, dan membaca al-qur’an untukmu. Allah berfirman: kamu berdusta,
akan tetapi kamu menuntut ilmu agar supaya disebut orang alim(penuntut ilmu),
dan kamu membaca al-qur’an supaya disebut qari’(pembaca al-qur’an), Maka kamu telah disebut alim dan qari’,
kemudian malaikat diperintahkan untuk menyeret wajahnya kemudian dilemparkan kedalam neraka,...................................................(HR.Muslim
1905)
من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا
يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا، لم يجد عرف الجنة يوم القيامة» يعني ريحها(رواه
أبو داود 3664)
“Barangsiapa
yang menuntut ilmu yang seharusnya mengharapkan ridha Allah, namun ia menuntut
ilmu hanya karena untuk mendapatkan keuntungan dunia, maka ia tidak akan
mendapatkan wangi surga pada hari kiamat.(HR.Abu dawud 3664)”
Posting Komentar untuk "Kesalahan di Dalam Menuntut Ilmu"