Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Menyembelih Untuk Selain Allah Ta’ala

hukum menyembelih untuk selain Allah

Dzikr.web.id | Dalam islam, segala sesuatu ada aturannya, kususnya dalam hal beribadah. Misalnya dalam hal menyembelih, dimana menyembelih untuk selain Allah merupakan hal terlarang, dan termasuk dalam kesyirikan. Karena menyembelih merupakan aktifitas ibadah, dan harus dikususkan untuk Allah ta'ala, bukan untuk lainnya.

عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم بأربع كلمات: لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن والديه، لعن الله من آوى محدثا، لعن الله من غير منار الأرض.(رواه مسلم)

Dari sahabat Ali Bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah sallahhahu alaihi wasalam mengatakan kepadaku empat perkara. Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya. Allah melaknat orang yang melindungi penjahat. Allah melaknat orang yang mengubah pembatas tanah.(HR.Muslim)

Di dalam kitabnya, syeikh utsaimin menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Allah melaknat adalah Allah menjauhkan orang yang terlaknat tersebut dari rahmatnya. Begitu dahsyatnya ancaman Allah terhadap orang yang menyembelih bukan karena-Nya menunjukkan begitu besarnya perkara tersebut disisi Allah ta’ala. Bagaimana jadinya seandainya rahmat Allah tercabut dari hidup seseorang, sedangkan manusia bisa hidup disebabkan karena rahmat Allah ta’ala atas hambanya.

Mungkin sebagian orang akan berkata “mereka itu pada maksiat kepada Allah saja hidupnya tetap enak-enak saja, nyaman-nyaman saja, rejeki tetap lancar”. Walaupun secara kasat mata kita mendapati realitas itu di tengah-tengah kita, ketahuilah itu merupakan istidraj yang ditimpakan kepada orang-orang yang lalai kepad Allah agar semakin menambah mereka lalai dari mengingat Allah ta’ala, dan diakhirat kelak tidak ada alasan bagi meraka untuk mengelak dari siksaan Allah ta’ala.

Menyembelih untuk selain Allah adalah perbuatan syirik besar, karena ia memalingkan peribadatan yang seharusnya untuk Allah ta’ala semata, akan tetapi ia palingkan untuk sesuaatu yang lain.

Allah ta’ala berfirman:

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له و بذلك أمرت وأنا أول المسلمين. (الأنعام: 162-163)

Katakanlah, sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku semata-mata untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri(kepada Allah).

Syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam, maka segala amal kebaikan yang pernah ia lakukan akan sei-sia karena terhapus.Allah ta’ala berfirman:

 لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ(الزمر:65)

Sungguh Jika kamu mensekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang rugi.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب، قالوا: كيف ذلك يا رسول الله؟ قال: مر رجلان على قوم لهم صنم، لا يجاوزه أحد حتى يقرب له شيء، فقالوا لأحدهما: قرب! قال: ليس عندي شيء أقربه، قالوا: قرب ولو ذباب! فقرب ذبابا، فخلوا سبيله، فدخل النار، وقالوا للآخر: قرب! قال: ما كنت لأقرب لأحد شيأ دون الله عز وجل، فضرب عنقه فدخل الجنة.(رواه أحمد)

Artinya:"Seorang laki-laki masuk surga karena lalat, dan seorang laki-laki masuk neraka karena lalat, para sahabat pun bertanya: bagaimana itu bisa terjadi wahai rasulullah? Beliau berkata: ada dua orang laki-laki berjalan melewati sebuah kaum yang memiliki patung. Yang mana tidak ada yang melewati kaum itu kecuali mempersembahkan sesuatu untuk patung tersebut. Kaum itu berkata kepada salah satu dari mereka: persembahkanlah sesuatu! Laki-laki itu menjawab: aku tidak memiliki sesuatu untuk aku persembahkan. Lantas kaum itu menimpali: persembahkanlah walau seekor lalat. Maka laki-laki itu mempersembahkan lalat untuk patung tersebut, maka merekapun mempersilahkan laki-laki itu melanjutkan perjalanannya. Maka laki-laki itu pun masuk neraka disebabkan perbuatannya. Kemudian kaum itu berkata kepada laki-laki yang satunya: persembahkanlah! Maka laki-laki itu pun menjawab: aku tidak akan mempersembahkan sesuatu kepada selain Allah ta’ala, maka merekapun menebas leher laki-laki itu, maka ia masuk surga disebabkan perbuatannya".(HR Ahmad)

Tauhid merupak ilmu yang sangat penting untuk dipelajari, karena ia akan menentukan baik buruknya agama kita, sebaik apapun ibadah kita kepada Allah, akan tetapi tidak kita barengi dengan pemahaman mengenai ilmu tauhid ini, maka akan dikhawatirkan kita akan terjerumus kedalam hal-hal kesyirikan yang akan menghapus amal-amal yang telah susah payah kita kerjakan.

Itulah hukum menyembelih untuk selain Allah, semoga bisa mencerahkan kita semua.

Posting Komentar untuk "Hukum Menyembelih Untuk Selain Allah Ta’ala "